0 komentar

KPI Segera Tertibkan Operator TV Satelit Ilegal

Medan, Kompas - Komisi Penyiaran Indonesia akan menertibkan operator televisi satelit ilegal dari luar negeri yang membanjiri Indonesia akhir-akhir ini. Penertiban akan dilakukan mulai Agustus 2005. Beroperasinya stasiun televisi satelit ilegal itu dinilai merugikan negara dan telah menghambat perkembangan televisi satelit berlangganan di Indonesia.

Demikian ditegaskan Amelia Hezkasari Day, Ketua Bidang Perizinan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), dalam Diskusi Publik tentang Pelanggaran Penggunaan Televisi Berlangganan Ilegal di Medan, Rabu (12/7). ”Tidak ada jalan lain. Dalam waktu dekat ini harus dilakukan penertiban teve (TV) Satelit ilegal. Kami akan bekerja sama dengan aparat keamanan,” kata Amelia.

Menurut Amelia, sebagai langkah awal, pihaknya akan melakukan sosialisasi dan edukasi kepada operator maupun masyarakat sebagai konsumen. ”Dari hasil survei, sebagian besar pelanggan TV satelit berlangganan ilegal karena tidak mengetahui perbuatan itu melanggar undang-undang,” katanya.

Menurut Amelia, seiring dengan proses penertiban, KPI akan membuka pendaftaran penyesuaian operator televisi satelit berlangganan tersebut sesuai dengan Undang-Undang (UU) Nomor 32 Tahun 2002 dan UU No 36/1999 tentang Penyiaran.

Amelia mengatakan, TV satelit berlangganan ilegal yang marak beroperasi di Indonesia telah menyebabkan kerugian negara cukup besar dan signifikan menghambat perkembangan TV satelit di Indonesia. Materi yang disiarkan pun, jelasnya, juga akan sulit dikontrol.

Ketua Subkomisi Registrasi dan Standardisasi KPI Daerah Sumut Arya Mahendra Sinulingga mengatakan, pihaknya akan proaktif mencari bukti pelanggaran. ”Saat ini kami tengah mencari penjual dekoder TV berlangganan ilegal dengan bantuan petugas maupun dari iklan yang sering diterbitkan di media massa. Kami juga telah klarifikasi dengan hotel-hotel yang terindikasi menggunakan TV Satelit berlangganan ilegal,” katanya.

Arya menambahkan, beberapa cara yang dilakukan mendapat siaran TV berlangganan ilegal, yaitu dengan memasukkan dekoder dan kartu tayang dari luar negeri secara ilegal, membajak siaran TV berlangganan, baik Indonesia maupun asing, dan mendistribusikan ulang siaran televisi berlangganan kepada pihak lain yang bukan pelanggan.

Kalah bersaing

Wakil Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Multimedia Indonesia (APMI) Rondang M Silalahi mengatakan, maraknya TV Satelit berlangganan ilegal, secara signifikan menghambat perkembangan operator TV satelit di Indonesia. ”Perkembangan perusahaan TV satelit berlangganan di Indonesia sangat jauh tertinggal dengan negara-negara lain, seperti Malaysia atau Singapura,” jelasnya.

Dia mengatakan, sejak beroperasi tahun 1987, pertumbuhan televisi kabel berlangganan di Indonesia sangat lambat. Dari lima operator TV satelit berlangganan nasional, jumlah pelanggan hanya sekitar 250.000 pengguna. Padahal, potensi pasar TV satelit berlangganan cukup besar.

Dia membandingkan Malaysia, dengan jumlah penduduk hanya sekitar 24 juta jiwa, pelanggan TV Satelit berlangganannya mencapai 2,5 juta pengguna.

Kuat sekali indikasi besarnya potensi TV Satelit ilegal berlangganan saat ini dikuasai oleh TV satelit berlangganan yang tidak resmi tersebut, jelasnya.
read more
0 komentar

PANDANGAN MENGENAI TEKNOLOGI KOMUNIKASI BERDASARKAN PERSPEKTIF DETERMINISME DAN KONSTRUKSI SOSIAL

Perkembangan teknologi komunikasi di dunia menurut saya sudah mulai pesat. Saat ini kebutuhan akan teknologi sangat tinggi oleh semua golongan. Semua golongan masyarakat sudah sangat membutuhkan teknologi. Apalagi untuk berkomunikasi. Sudah semakin berbagai macam saja alat komunikasi yang diusahakan untuk menyesuaikan kebutuhan setiap manusia. Dari yang kita tahu hanya handie talkie. Sekarang sudah berkembang dengan adanya telepon selular.

Teknologi oleh para praktisi teknologi dilahirkan untuk mengatasi keterbatasan fisik manusia. Pekerjaan dalam jumlah besar dan waktu yang singkat tidak dapat diatasi oleh manusia dengan mengandalkan fisiknya yang terbatas. Oleh karena itu teknologi parameternya adalah efisiensi dan efektivitas. Parameter ini terbangun disebabkan oleh asumsi ilmu dan pengetahuan yang akarnya adalah rasionalitas serta logika manusia yang kemudian diterjemahkan dalam artefak teknologi.

Pandangan ini meletakan bahwa teknologilah yang menjadi faktor penentu utama dari perubahan-perubahan sosial yang terjadi dan sangat mendewakan teknologi. Sikap instrumentalis ini melahirkan pandangan determinisme yang bersifat ideologis. Determinisme teknologi ini menurut Roe Smith lahir sejak awal revolusi industri, dengan asumsi bahwa teknologilah yang menjadi kunci bagi kemajuan masyarakat, hal inilah yang menjadi pemicu utama para pemikir era renaisence dan pencerahan untuk mengembangkan dan mereproduksi teknologi terus menerus.

Selama tiga dekade terakhir para pakar telah berusaha untuk mengkritisi paham determinisme, teknologi misalnya analisis Andrew Fenberg, pertama asumsi teknologi berkembang secara unilinear dari konfigurasi yang paling sederhana menuju ke yang paling kompleks, kedua adalah asumsi bahwa masyarakat harus tunduk kepada perubahan-perubahan yang terjadi dalam teknologi. Kedua premis diatas sukar diterima karena perekembangan teknologi juga sangat tergantung kepada kondisi sosial, politik dan bahkan budaya dari sekitarnya. Disamping itu determinisme teknolgi yang bersifat mekanis cendrung sangat mengesampingkan makna hidup manusia serta menghilangkan unsur moral dan etika dalam tranformasinya. Serta yang paling penting adalah sifat universalitas teknologi yang yang cendrung dipaksakan dalam struktur masyarakat sehingga mengurangi otoritas masyarakat dalam membuat pilihan.Alasan universalitas ini pulalah yang menjadi alasan hegemonitas teknologi terhadap ranah-ranah politik, ekonomi dan ideologi dalam struktur masyarakat Sehingga cendrung fatalis.

Dalam perkembanganya ketika melewati sebuah sistem sosial teknologi menempuh tiga fase. Fase pertama adalah fase perkenalan dimana semua kelompok masyarakat melakukan interpretasi dan perkenalan terhadap artefak teknologi yang masuk, lalu masing-masing kelompok tadi memberikan makna terhadap teknologi yang bersangkutan. Fase kedua adalah fase transisi dimana semua intrepretasi teknologi oleh kelompok-kelompok masyarakat tadi mencoba di kompromikan, pada fase inilah terjadi konflik atau negoisasi. Dam fase yang ketiga adalah fase stabilitas dimana semua kelompok sosial yang ada telah mendapat persetujuan tentang artefak teknologi yang masuk. Pada fase ini keadaan telah menjadi stabil.

Dan tiap fase dari ekspansi teknologi ini akan mengguncang posisi budaya difense, dan cepat atau lambatnya proses ini berlangsung sangat bergantung kepada yang pertama bagaimana presepsi kelompok-kelompok terhadap ertefak teknokogi tersebut. Dan yang kedua adalah bagaimana konteks kultural dimana teknologi itu akan masuk dan berfusi. Semakin liberal kelompok masyarakat dalam menerima konteks baru atau semakin dekatnya konteks budaya lokal dan artefak teknologi yang ada maka akan semakin cepat teknologi akan mencapai fase kestabilan. Dan sebaliknya semakin konsevativ sebuah masyarakat atau semakin jauh konteks budaya lokal yang ada dengan teknologi maka akan semakin sulit mencapai fase kestabilan Contohnya masyarakat badui di jawa barat atau masyakat kajang di sulawesi selatan yang tidak tersentuh oleh kemajuan teknologi apapun, karena presepsi masyarakat yang konservatif terhadap budaya lokal yang selama ini dijunjung tinggi oleh nenek moyang mereka atau sikap apatis terhadap teknokogi yang akan merusak tradisi nenek moyang mereka. Sebagai akibatnya masyarakat ini cendrung bertahan pada fase transisi dimana tekanan artefak teknologi datang secara terus menerus sementara mereka terus mempertahankan budaya lokalnya.
read more
0 komentar

ERA TANPA KERTAS

Prakiraan munculnya era tanpa kertas seperti yang pernah diungkapkan CEO Microsoft, Bill Gates, tampaknya masih diragukan. Saya menganggap ramalan ini jauh dari jangkauan. Buktinya: mesin faks.

Penjualan mesin faksimili tetap naik meskipun hadir teknologi baru yang memudahkan informasi dikirim secara elektronik. Saya berpendatat popularitas mesin faks bisa menurun nanti. Ini akibat teknologi yang memungkinkan file komputer ditransmisikan melalui Internet secara langsung ke mesin pencetak (printer).

Sekarang ini banyak orang tetap suka melihat kertas terkirim lewat mesin faks. Menurut Saya, pada tahun 1999 lebih dari 6,6 juta mesin faks telah terjual, meningkat 16,5% dari tahun sebelumnya. Tahun 2004, angka penjualan ini diperkirakan meningkat menjadi lebih dari 8,4 juta, dimana saat itu harga mesin faks rata-rata diduga jatuh menjadi AS$240 dari AS$364.

Kirim Faks Via Komputer

Setengah dari jumlah tahun 1999 itu dibeli oleh usaha rumahan dan bisnis kecil yang tertarik dengan harga murah dan kecepatan cetak lebih cepat. Mereka membeli telepon cordless, tapi kalau duitnya lebih mereka lebih suka mesin faks dan menggunakannya sebagai telepon juga.

Selain mesin faks dengan kertas, yang sedang kondang di kantor-kantor juga adalah menambah PC dengan software faks. Sehingga dengan satu komputer mereka bisa membundel hasil printer, mengirimkan faks dan membuat kopinya.

Ada beberapa kelemahan dalam memfaks, terutama biaya telepon jarak jauh. Selain itu hilangnya kualitas digital ketika dokumen dikirim lewat jalur telepon tradisional.

Menurut saya, mesin faks bisa saja berkembang menjadi teknologi baru yang memungkinkannya untuk mengirim hasil cetak berkualitas tinggi secara elektronik secepat dan semudah mengirimkannya lewat email.

Konsorsium pembuat mesin printer mengembangkan standar, dikenal dengan Internet Printing Protocol. IPP membuat pebisnis dapat mengirimkan dokumen berkualitas tinggi melalui Internet ke printer khusus dengan alamat Internetnya sendiri.

Sistem operasi Windows 2000 dari Microsoft akan mendukung layanan IPP. Novell Inc., Sun Microsystems Inc dan IBM Corp. juga sedang membuat software untuk menangani hal itu di masa depan.

Lexmark, Hewlett-Packard Co. dan Xerox Corp. sekarang ini sedang mengembangkan printer yang dapat menjalankan versi percobaan IPP. Beberapa perusahaan sedang mencoba teknologi itu secara serius.

Namun menurut saya, pencetakan melalui Internet hanya akan terkenal jika pengirim yakin dokumen yang dikirimkan melalui jaringan itu aman. Disamping itu, penerima memiliki cara untuk membatasi akses printer dengan password.
read more
0 komentar

ANALISIS KASUS PRITA MULYASARI MENURUT ETIKA DAN REGULASI TERKAIT UU ITE

Undang-Undang nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) sudah diterapkan, dan kembali memakan 'korban'. Kali ini terjadi pada seorang ibu rumah tangga bernama Prita Mulyasari, mantan pasien Rumah Sakit Omni Internasional Alam Sutra Tangerang. Saat dirawat Prita Mulyasari tidak mendapatkan kesembuhan, malah penyakitnya bertambah parah. Pihak rumah sakit tidak memberikan keterangan yang pasti mengenai penyakit serta rekam medis yang diperlukan pasien. Kemudian Prita Mulyasari Vila - warga Melati Mas Residence Serpong ini - mengeluhkan pelayanan rumah sakit tersebut lewat surat elektronik yang kemudian menyebar ke berbagai mailing list di dunia maya. Akibatnya, pihak Rumah Sakit Omni Internasional berang dan marah, dan merasa dicemarkan.

Lalu RS Omni International mengadukan Prita Mulyasari secara pidana. Sebelumnya Prita Mulyasari sudah diputus bersalah dalam pengadilan perdata. Saat ini Kejaksaan Negeri Tangerang telah menahan Prita Mulyasari di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Tangerang sejak 13 Mei 2009 karena dijerat pasal pencemaran nama baik dengan menggunakan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Banyak pihak yang menyayangkan penahanan Prita Mulyasari yang dijerat pasal 27 ayat 3 Undang-Undang nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), karena akan mengancam kebebasan berekspresi. Pasal ini menyebutkan :

Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik.

Beberapa aliansi menilai : bahwa rumusan pasal tersebut sangatlah lentur dan bersifat keranjang sampah dan multi intrepretasi. Rumusan tersebut tidak hanya menjangkau pembuat muatan tetapi juga penyebar dan para moderator milis, maupun individu yang melakukan forward ke alamat tertentu.

Kasus ini juga akan membawa preseden buruk dan membuat masyarakat takut menyampaikan pendapat atau komentarnya di ranah dunia maya. Pasal 27 ayat 3 ini yang juga sering disebut pasal karet, memiliki sanksi denda hingga Rp. 1 miliar dan penjara hingga enam tahun.
read more
0 komentar

Televisi Digital

Kamis, 28 Mei 2009 01:17 WIB
Posting by : warso

Lupakan siaran televisi yang berkualitas suara mono atau gambar tidak tajam. Sebab, semua kekurangan televisi analog akan digeser televisi digital. Apalagi enam stasiun swasta nasional (Metro TV, SCTV, ANTV, Trans TV, Trans 7, dan TV One) yang tergabung dalam PT Konsorsium Televisi Digital Indonesia (KTDI) telah menguji coba siaran televisi digitalnya pada 21 Mei lalu.

Era televisi digital semakin mendekati kenyataan. Bukan mimpi lagi bila pada 2017 seluruh jaringan televisi di Indonesia berkualitas superjernih dan superstereo.

Lupakan siaran televisi yang berkualitas suara mono atau gambar tidak tajam. Sebab, semua kekurangan televisi analog akan digeser televisi digital. Apalagi enam stasiun swasta nasional (Metro TV, SCTV, ANTV, Trans TV, Trans 7, dan TV One) yang tergabung dalam PT Konsorsium Televisi Digital Indonesia (KTDI) telah menguji coba siaran televisi digitalnya pada 21 Mei lalu.

Meski masih di lingkup Jabodetabek, hasilnya sempurna. Gambar jernih, kualitas suara mengagumkan. Upaya menggeser televisi analog itu sebelumnya sudah diusung Televisi Republik Indonesia (TVRI) pada Agustus 2008.

Lalu, apa sebenarnya televisi digital itu? Televisi digital atau tepatnya penyiaran digital merupakan jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal video, audio, dan data ke pesawat televisi. Televisi digital di sini bukan berarti televisi berteknologi digital, melainkan sinyal yang dikirimkan merupakan sinyal digital atau lebih tepatnya siaran digital (digital broadcasting).

Banyaknya pihak yang kepincut dengan televisi digital bukan karena kelemahan televisi analag, namun dipicu mulai jenuhnya pasar televisi analog yang berbasis satelit atau kabel. Di sisi lain, perkembangan teknologi digital semakin pesat. Komponen untuk penyiaran berbasis digital seperti transmisi, semikonduktor, dan peralatan beresolusi tinggi, bukan lagi barang langka.

Apalagi geliat televisi digital diperkuat kebijakan pemerintah. Konkretnya tercantum dalam Keputusan Menteri Kominfo No 3B/01/2006 tentang Pembentukan Tim Nasional Migrasi Sistem Penyiaran Analog ke Digital. Intinya, kebijakan itu mendorong pelaku-pelaku penyiaran radio dan televisi untuk mengaplikasikan konsep digital broadcasting. Termasuk membuat rekomendasi standardisasi dan strategi mentransisikan lembaga penyiaran analog menjadi digital. “Implementasinya saat ini sedang dimonitor dan dievaluasi,” kata Supeno Lembang, Direktur PT Konsorsium Televisi Digital Indonesia.

Gambar Berkualitas
Teknologi televisi ini memang cukup luar biasa. Televisi digital mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang ekstrem dan jangkauan yang luas.
Penggunaan frekuensinya sangat efisiensi. Penggunaan pita spektrum frekuensi antara televisi analog dengan televisi digital berbanding 1:6. Artinya, bila televisi analog memerlukan pita selebar delapan megahertz untuk satu kanal transmisi, dengan komposisi sama, televisi digital bisa memancarkan enam hingga delapan kanal sekaligus dengan program berbeda.

Sehingga, kehadiran televisi digital menjawab persoalan stasiun televisi selama ini, yakni tingginya kebutuhan spektrum untuk penyiaran. Problema itu juga terjadi pada penyelenggaran televisi kabel yang ada saat ini. Di luar itu, fokus televisi digital adalah peningkatan kualitas gambar. Maka itu akurasi dan resolusi televisi digital berstatus execellent plus suara lebih jernih.

Hal itu berkat sistem OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) yang membuat pola kerja kanal berkecepatan tinggi sehingga gambar yang ditampilkan juga stabil dan tanpa bayangan walau pesawat penerima dalam keadaan bergerak. Hal itu yang tidak dapat diantisipasi televisi analog. Contoh paling sederhana adalah ketika menonton siaran televisi saat di dalam kabin kendaraan. Hasilnya? Gambar kerap timbul tenggelam, tidak stabil, dan berbayang.

Masih Terbatas
Jadi, bagaimana bila ingin menikmati kualitas gambar superjernih versi televisi digital? Ada dua cara. Pertama, menggunakan pesawat televisi digital atau menambahkan perangkat bernama set top box (STB) pada televisi analog.

Namun, lantaran masih fresh, banderol pesawat televisi digital antara 10 persen hingga 20 persen di atas televisi analog. Konkretnya, untuk televisi digital berukuran 21 inci dilepas di atas 1,5 juta rupiah. Sedangkan untuk berukuran 29 inci seharga 2 juta rupiah “Sedangkan harga STB sekitar 400 ribuan rupiah,” ungkap Supeno.

Namun, lantaran masih dalam tahap uji coba, radius jangkauan televisi digital juga masih terbatas. Ya itu tadi, masih menjangkau wilayah Jabodetabek. Bahkan, menurut pengakuan Daud pada sebuah portal berita nasional, dia enggan membeli STB pada akhir Maret lalu karena jangkauannya tidak lebih 10 kilometer dari Senayan sebagai sentral penyiaran.

Meski telah melakukan penetrasi pasar, tanggapan masyarakat berbeda-beda. Seperti Michelle Yuki, mahasiswi kedokteran gigi di Jakarta, yang berpendapat bahwa televisi digital bukanlah barang penting selama tidak ada masalah dengan televisi analog. “Kalau televisi analog saya bermasalah, baru mau beralih ke televisi digital,” ujar dia.

Sedangkan Amelia Utomo, karyawati sebuah perusahaan swasta di Jakarta menganggap televisi digital merupakan suatu kebutuhan. “Saya akan beralih ke televisi digital apalagi disarankan pemerintah dan telah banyak dipasarkan,” kata dia.
read more
0 komentar

SATELIT, APLIKASI DAN IMPLIKASINYA

Satelit membantu transformasi sistem komunikasi dan membuat kita dapat menyatukan informasi dari seluruh dunia dengan cepat. Bagi orang yang hidup sebelum era ’luar angkasa’, satelit adalah puncak dari mimpi yang belum terwujud. Satelit komunikasi menjadi bagian dari keseharian kita, dengan adanya satelit maka pertukaran informasi menjadi memungkinkan.

Dibandingkan pesawat luar angkasa yang ada saat ini, bentuk satelit generasi pertama dapat dikatakan primitif. Terdiri dari dua desain, aktif dan pasif. Satelit pasif contohnya, Echo I, diluncurkan tahun 1960, tidak dilengkap dengan sistem transmisi dua arah. Sedangkan Telstar I, yang diluncurkan tahun 1962, merupakan satelit aktif yang dilengkapi alat penerima dan pentransmisi. Telstar menciptakan saluran televisi satelit internasional pertama.

Telstar, Echo dan satelit awal lainnya, diletakkan di orbit yang rendah. Pada posisi ini sebuah satelit bergerak dengan kecepatan yang tinggi dan pada waktu tertentu dapat terlihat dari stasiunnya di bumi. Saat in, satelit ditempatkan 22.300 mil di atas ekuator dan kecepatan bergeraknya sama dengan kecepatan rotasi bumi. Nilai utama dari satelit adalah kemampuannya untuk menjaga komunikasi dengan stasiun di bumi yang menjadi area cakupannya. Transmisi dari bumi ke satelit disebut uplinks dan transmisi dari satelik ke bumi disebut downlinks. Dengan ketinggian di atas 20.000 mil, satelit: menerima sinyal, sinyal di amplifikasi, satelit merubah frekuensi sinyal untuk mencegah gangguan antara uplinks dan downlinks dan kemudian sinyal disiarkan ke bumi, diterima oleh satu atau lebih stasiun.

Berikut adalah bagian-bagian dari Satelit:
Antena satelit: faktor penting yang mempengaruhi jaringan komunikasi satelit adalah desain antena satelit. Transmisi satelit berfokus pada daerah yang spesifik Luas atau tidaknya daerah cakupan mempengaruhi besar kecilnya antena yang digunakan.
Jarak Satelit dan Antena: satelit komunikasi diberi jaraak 4 derajat atau lebih dari 1000 mil di atas orbit untuk membentuk buffer zone. Zona tersebut mengurangi kesempatan terjadinya cross-interference selama transmisi.
Sistem Tenaga: tenaga elekrik satelit disuplai melalui konversi cahaya matahari menjadi listrik melalui solar cells dan perangkat tambahan.
Metode Tranmisi:seperti sistem komunikasi lainnya, kapasitas infromasi satelit terbatas oleh berbagai faktor. Termasuk jumlah transporder dan pasokan tenagake sistem transmisi. Layaknya sistem terrestrial, siaran satelit bisa berbentuk analog atau digital.]
C-Band dan Ku-Band: Sampai awal 1980. transmisi di satelit komunikasi komersial umumnya dipimpin pleh 4/6 Gigahertz (GHz) atau disebut C-Band. Notasi 4/6 menunjukkan downlink dan uplink. Satelit generasi baru menggunakan frekuensi yang lebih tinggi disebut Ku-Band, frekuensinya 12/14 GHz.
Celah Terminal yang sangat Kecil: Teknologi Ku-Band memacu peertumbuhan sistem satelit yang menggunakan celah terminal yang sangat kecil (VSATs) – pringan padat yang dipasangkan dengan piranti keras eletronik untuk menciptakan sistem komunikasi yang cost-efective.

Satelit komunikasi Amerika Serikat terdiri dari satelit pemerintah dan satelit komersial. Satelit pemerintah ditujukan untuk aplikasi militer dan nonmiliter. Westar I yang diluncurkan tahun 1974 merupakan satelit komersial pertama yang didesain untuk memenuhi kebutuhan komunikasi domestik. Satelit muncul sebagai pemain dominan dalam bidang komunikasi karena reliabilitas dan kapasitas saluran yang luas, kemampuan untuk membawa informasi yang beragam, kemampuan untuk secara bersamaan menjangkau tempat yang berbeda, kemampuan untuk menjangkau area yang tidak menerima saluran terrestrial.

International Telecomunication Satellite (Intelsat) telah mendominasi pasar internasional, masih memiliki dan mengoperasikan sebuah satelit yang mendukung distribusi televisi dan sinyal telepon secara internasional. Communication Satellite Corporation (Comsat) merupakan reprsentatif Amerika Serikat untuk Intelsat. Ini membuat Comsat sangat kuat dan menjangkau organisasi satelit ayng menjangkau beragam layanan. International Maritime Satellite (Inmarsat) memperluas jangkauan satelit komunikasi ke kapal di laut, pengeboran minyak dan bahan daratan yang terisolasi. Intelsat dan organisasi intergorvernmental lainnya telah menolong pertumbuhan satelit komunikasi. Teleport juga memacu pertumbuhan industri satelit, karena satellit juga dapat bekerja dengan sistem komunikasi terrestrial. Transmisi satelit apat melayani hubungan jarak jauh, sedangkkan saluran terrestrial hanya untuk jarak dekat.

Program televisi yang terdistribusi melalui satelit merupakan tulang punggung industi televisi kabel Amerika Serikat. Direct Broadcast Satellite (DBS) adalah semacam pesawat luar angkasa yang akan menawarkan pelayanan komunikasi baru. Perusahaan DBS, sama halnya dengan televisi, menyediakan pelanggan dengan film dan prigram olahraga diama program-program tersebut langsung disiarka ke pelanggan. DirecTV yang didirikan tahun 1994 merupakan DBS generasi baru. Teknologi digital fdigunakan untuk mebuat DirecTV sebagai layanan yang efisien dan komprehensif.

Selain menggunakan satelit untuk distribusi cerita, stasiun TV dapat menggunakan berpartisipasi dalam ’satellite newsgathering’ (SNG) dengan ketersediaan yang lebih luas, lebih murah dan peralatan yang protable. Dengan sistem ini berita dapat disiarkan secara langsung sehingga khalayak dapat langsung melihat dan merasakan apa yang sebenarnya terjadi. Contohnya adalah tayangan saat operasi gurun dan perang Irak.
Satelit: Perkembangan Baru, Peluncuran Alat dan Hukum Luar Angkasa

Desain teknologi satelit masa depan telah direncanakan. Satelit intelejen ini akan secara langsung mengalirkan sinyal komunikasi yang akan meperlancar jaringan bawah tanah dan pendirian saluran komunikasi. Contoh pesawat luar angkasa generasi baru ini adalah peluncuran satelit eksperimen oleh NASA yang dikenal dengan Advance Communication Technology Satellite (ACTS) pada 1993. ACTS beroperasi di K-Band dan dapt merespon permintaan pengguna dan kebutuhan lalu lintas. Kesuksesan ACTS telah menolong membuka K-Band untuk satelit komunikasi komersial. Selain tipe ACTS, pengembangan teknologi satelit juga terus dilakukan, termasuk peuncuran smallsats dan platform luar angkasa. Smallsat kecil, biaya efektif dan digunakan untuk penginderaan terpencil, membangun jaringan komunikasi personal dan untiuk aplikasi lainnya.

Para ilmuwan percaya jika beberapa satelit lebih rentan terhadap cuaca luar angkasa. Faktanya National Oceanic and Atmospeheric Administration (NOAA) telah mengembangkan skala cuaca luar angkasa yang melacak potensi kerusakan yang dapat disebabkan oleh tata surya. Jika satelit komunikasi rusak maka, sistem komunikasi kita juga akan terganggu. Selain fenomena alam, satelit yang ada di orbit rendah dan medium juga rentan dengan berbagai macam debu luar angkasa mulai dari partikel kecil sampai radiokatif. Jika satelit yang masih berada di angkasa dihancurkan maka serpihan-serpihannya dapat menjadi partikel yang sangat merugikan karena mengganggu pelayanan dan fungsi satelit sehingga menyebabkan kerugian finansial.

Dahulu, perusahaan dan kebanyakan negara menandatangani kerjasama dengan NASA untuk melakukan peluncuran satelit. Pada tahun 1980, konsorsium privat berjanji untuk memfasilitasi peluncuran satelit. Space shuttle adalah pesawat luar angkasa pertama yang dipiloti dan dapat diperbaharui. Setelah misi selesai , pesawat tersebut kembali ke bumi, diperbaiki dan dioperasikan kembali. Kegagalan peluncuran satelit merupakan berita yang menggemparkan, contohnya adalah kegagalan Challanger yang membuat semua krunya hilang.

Industri peluncuran satelit komersial mengalami peningkatan. Selama 1980-1990, Amerika Serikat membuat 36 satelit komunikasi, sedangkan Eropa 23. As dan negara lainnya juga telah berusaha untuk membuat pesawat luar angkasa yang dapat lebih diakses dan terjangkau. Pesawat X-30 merupakan peswat eksperimental yang diajukan oleh National AeroSpace Plane Program (NASP).

Teknologi Tanpa Kabel dan Komunikasi Mobile
Perubahan besar yang muncul pasca berkembangnya teknologi satelit adalah pertumbuhan teknologi komunikasi tanpa kabel seperti handphone dan internet tanpa kabel, atau lebih dikenal dengan sebutan hotspot. Local Area Network (LAN) juga dapat didukung dengan teknologi wireless sehingga ada istilah WLAN, Wireless LAN.
Sistem gelombang mikro (microvwave) biayanya terjangkau dan dapat mengakomodasi beragam informasi dengan kapasitas saluran yang lebih besar. Aplikasi gelombang mikro juga mudah untuk dimplementasikan dibandingkan serat optik atau kabel tembaga. Sistem wireless lain menggunakan infrared (infra merah) untuk menyiarkan suara, video dan informasi komputer melalui radio. Infra merah juga murah dan jangkauannya luas. Teknologi wireless juga telah digunakan oleh industri kabel.

Dengan adanya sistem tanpa kabel maka Anda terbebas dari keharusan untuk menghubungkan komputer atau telepon Anda ke dalam suatu jaringan untuk aplikasi komunikasi tertentu. Tanpa teknologi wireless maka akan mustahil bagi Anda untuk menerima e-mail ketika Anda sedang berada dalam luar ruangan. Sistem wireless juga dapat bekerja dengan sistem komunikasi tradisonal. Dunia tanpa kabel dan dunia dengan kabel (wireless dan wired) adalah dunia yang saling melengkapi.

Inovasi-inovasi baru terus berlangsung untuk terus mengembangkan sistem wireless. Misalnya, sel yang sangat kecil, yang disebut microcell sedang didesain. Di sisi lain, komunikasi wireless memiliki harga yang lumayan. Perangkat wireless bisa lebih mahal, koneksinya bisa sporadis dan masalah keamanan perlu dipikirkan kembali. Dari pandangan nonteksnis, teknologi wireless punya implikasi lain. Jika dengan adanya teknologi ini rumah Anda bisa dijadikan tempat bekerja, bagaimana dampaknya terhadap kantor dan privasi individual? Dari aspek kesehatan pun sistem wireless juga menimbulkan masalah, di Jerman penggunaan hotspot telah dilarang karena dapat merusak sel saraf otak. Oleh kaarena itu produsen wireless seharusnya tidak hanya mengembangkan teknologi ini tetapi juga meneliti dampak teknologi ini terhadap semua aspek.

Sistem wireless tidak akan ada jika tidak ada satelit. Wireless dan satelit merupakan suatu kesatuan sistem. Jika industri peluncuran satelit dan pengoerasiannya mahal, maka teknologi wireless juga akan menjadi mahal. Terakhir, menurut saya penerapan teknologi wireless memang membawa banyak kemudahan dalam proses komunikasi tetapi implikasi negatif dari teknologi ini masih harus dikaji lagi. Karena selain (mungkin) bisa berdampak pada kesehatan manusia, dengan adanya teknologi wireless maka kesempatan orang untuk berkomunikasi tatap muka menjadi berkurang sebab semuanya bisa dilakukan melalui internet atau handphone.
read more
1 komentar

WIMAX ALTERNATIF SOLUSI PEDESAAN

WiMax mungkin tidak hanya cocok sebagai solusi komunikasi data pita lebar untuk Metropolitan Area Network (MAN), namun juga sebagai alternatif untuk komunikasi pedesaan. Daya jangkau dan kapasitas mengirimkan data yang besar adalah kekuatan WiMax dibandingkan teknologi sebelumnya. WiMAX mampu mengirimkan data hingga 75 megabit per detik (Mbps) untuk setiap base station (BTS) dengan jari-jari sel berukuran 2 hingga 10 kilometer.

Meskipun belum dirilis secara komersial di pasaran, teknologi WiMax terus melakukan uji coba di berbagai tempat dan berbagai aplikasi. Meskipun sempat tertunda masalah birokrasi, salah satu produk Pre-Wimax telah dipakai untuk melayani komunikasi data di Aceh pasca gempa bumi. Dari 3 BTS yang terpasang di sana telah menghubungkan 29 titik akses untuk keperluan pendidikan, media, komunikasi, dan pertukaran data dan informasi.

Baru-baru ini Intel Corporation, perusahaan pengembang utama WiMax mengumumkan program Asian Broadband Campaign, sebuah program kerjasama regional yang bertujuan mempercepat penggunaan pitalebar nirkabel di negara-negara Asia Tenggara. Intel menyediakan teknologi, perangkat dan solusi komunikasi pita lebar nirkabel ini untuk pemerintah, operator telekomunikasi, kantor-kantor layanan umum pendidikan, kesehatan, dan pertanian.

Percobaan-percobaan ini bisa memudahkan komunikasi di berbagai sektor dan lokasi untuk membantu negara-negara tersebut memenuhi United Nations Millenium Development Goals (MDG). "Negara-negara berkembang di Asia Tenggara telah berkomitmen pada PBB untuk memberantas kemiskinan dan kelaparan, mencapai pendidikan dasar utama, dan berbagai pengembangan di tahun 2015," kata Sean Maloney, Executive Vice President, Mobility Group, Intel Corporation. Menurutnya, WiMAX bisa menjadi pondasi yang membantu mereka mencapai tujuan-tujuan tersebut.

Program tersebut juga sejalan dengan visi d-ASEAN (Digital ASEAN) Intel bahwa desa-desa, provinsi-provinsi, kota-kota dan negara-negara yang saling terhubung sehingga memunculkan sebuah wilayah terintegrasi yang kuat seperti China dan India. Persiapan dan percobaan pengunaan WiMAX telah dilakukan di Amerika Utara dan Eropa. Percobaan implementasi di Malaysia, Thailand dan Filipina akan dirasakan hasilnya di akhir tahun 2005. Sedangkan di Indonesia dan Vietnam diharapkan dimulai tahun 2006.

Sejak akhir 2004, Intel telah bergerak dengan banyak tahap-tahap konsultatif dengan Pemerintah dan penyedia-penyedia layanan. Termasuk ke dalam hal ini adalah workshop-workshop kebijakan spektrum, pemodelan wilayah kota-desa, dan percobaan penggunaan.

Percobaan di ASEAN

Di Thailand, percobaan-percobaan WiMAX sedang dilakukan di komunitas-komunitas Khorat, Chiang Mai dan Roi Et. Percobaan-percobaan ini secara spesifik akan menguji layanan dan aplikasi untuk mendukung komunikasi di wilayah-wilayah pinggiran kota, layanan kesehatan, pendidikan, inkubasi UKM, integrasi jaring persediaan pertanian dan layanan-layanan pelanggan lain seperti Voice over IP (VoIP). Percobaan-percobaan ini juga akan dikaji ulang oleh organisasi-organisasi bantuan internasional dengan tujuan menjadikannya sebuah cetak biru yang mungkin bisa digunakan di Negara-negara ASEAN.

Percobaan WiMAX saat ini juga sedang dilakukan di penghubung administratif pemerintah Malaysia, Putrajaya. Baru-baru ini, percobaan dilakukan di Kepala Batas, di mana komunitas-komunitas praktisi medis, pelajar-pelajar dan guru-guru di lokasi-lokasi terpencil yang berbeda menguji kemampuan WiMAX di sektor-sektor kesehatan dan pendidikan, termasuk kehidupan sehari-hari mereka.

Di Filipina, tujuan pemerintahnya untuk meningkatkan penggunaan teknologi PC di kantor-kantor pemerintah dan membangun infrastruktur digital di seluruh negara tersebut, akan dilanjutkan dengan penggunaan teknologi-teknologi pitalebar nirkabel termasuk WiMAX di seluruh sektor-sektor penting Filipina sebelum akhir tahun 2005.

Percobaan-percobaan ini adalah bagian dari 100 percobaan WiMax yang sedang berlangsung di seluruh dunia sekarang. Keinginan-keinginan pemerintah dan operator dalam menggunakan WiMAX adalah bukti jelas bahwa teknologi ini benar-benar ada dan pengguna-pengguna akhirnya akan mendapatkan manfaat dari layanan-layanan pitalebar nirkabel.

Akankah WiMax segera diadopsi di Indonesia? Jika uji coba Pre-Wimax di Aceh sempat tertunda karena birokrasi, seharusnya strategi dan aplikasi adopsi teknologi WiMax standar disiapkan jauh-jauh hari agar benar-benar tepat sasaran. Apalagi jika hendak dipakai dalam program Universal Service Obligation (USO) untuk melayani komunikasi di pedesaan dan daerah terpencil. (KOMPAS)

read more
0 komentar

Wimax, Seberapa Jauh Indonesia Siap Mengimplementasikannya

Di Indonesia, Wimax memang belum sepopuper Wi-Fi (Wireless Fidelity). Namun sebagai salah satu negara pemegang lisensi Wimax (Worldwide Interoperability Mobile Access), Indonesia memiliki wewenang menerapkan teknologi telekomunikasi ini pada operator-operator seluler yang memiliki kesiapan baik secara kesiapan secara infrastruktur maupun kesiapan operational-maintanance. Akses broadband nirkabel Wimax diharapkan mampu memberikan angin segar di tengah-tengah persaingan industri telekomunikasi dan kebutuhan pasar.

Sedikit Review tentang Wimax

Dalam sesi International Telecommunications Union (ITU) bulan Juni 2007, Wimax dimasukkan dalam standar IMT-2000. Standar tersebut dikenal juga sebagai standar telekomunikasi seluler generasi ketiga (3G) yang mencakup spektrum 2,5 hingga 2,69 Gigahertz.

Saat ini Wimax sedang menjalani studi koeksistensi untuk memastikan statusnya sebagai salah satu teknologi 3G. Bahkan, melalui standar IMTAdvanced-nya ITU, Wimax siap menjadi teknologi 4G.

Wimax di Sisi Produsen atau Provider

Kepala Bagian Umum dan Humas Ditjen Postel, Gatot S. Dewa Broto menegaskan, pihaknya telah menyiapkan perangkat aturan berupa Rancangan Peraturan Menteri Kominfo untuk tender BWA (broadband wireless access) yang akan dimulai tahun 2008. Tender tersebut ditujukan bagi industri pendukung peralatan untuk lisensi satu blok frekuensi di pita 2,3 GHz.

Wan Yi, Direktur Wireless and Mobile Department di China Communications Standards Association (CCSA), mengatakan satus 3G Wimax akan mengganggu keseimbangan industri mobile.

“Teknologi 3G bertumpu pada struktur segitiga W-CDMA, CDMA, dan TD-SCDMA. Wimax akan mempengaruhi ini secar besar-besaran. Semua vendor besar W-CDMA dan CDMA menentang ini,” ujar Wan. Wimax merupakan teknologi yang menggunakan teknik SOFDMA, teknik modulasi multicarrier yang menggunakan subchannelisasi. Provider menggunakan standar frekuensi untuk pelanggan tetap (fixed) dan bergerak (normadic). Teknik modulasi Wimax berbeda dengan CDMA dimana CDMA menggunakan perbedaan kode pada tiap pelanggannya.

Wimax di Sisi Konsumen

Teknologi Wimax dapat mengcover area sekitar 50km dimana ratusan pengguna akan dishare sinyal dan kanal untuk transmisi data sampai 155 Mbps.

Pada aplikasi mobile, user Wimax layaknya menggunakan terminal Wifi seperti: notebook, PDA, dan smartphone. Pemanfaatan Wimax sama dengan pemanfaatan Wifi. Sebuah terminal dapat mendeteksi jaringan Wimax dan Wifi sehingga user akan semakin dimudahkan karena bisa memilih Wimax broadband (untuk jaringan Wimax) atau wireless hotspot (untuk jaringan Wifi/Wireless LAN).

Sinergi Wimax-Wifi-Seluler

Wifi (Wireless LAN) merupakan jaringan komunikasi nirkabel melalui komputer LAN. Jangkauannya terbatas pada area tertentu sehingga disebut hotspot. Layanan yang diberikan bisa variatif, layaknya aplikasi LAN seperti: email, internet, intranet, messaging, music/video streaming, dan layanan IP base lainnya.

Apabila Wifi dikombinasikan implementasinya dengan Wimax maka jelas akan mempercepat dan memperluas penggunaannya, lebih secure karena bisa menjadi QoS (Quality of Service), lebih reliable, dan kaya akan layanan baru.

Sinergi antara Wimax dengan seluler menggabungkan jaringan kabel dan wireless, layanan dan terminal. Secara umum, konsep konvergensi pada telekomunikasi mencakup 3 aspek, yaitu: device, service, dan jaringan.

Secara umum Wimax diperkenalkan sebagai akses yang menawarkan solusi multi-access, sebagai contoh: Wimax untuk melengkapi jaringan yang sudah eksis (2G/3G dan Wifi). Munculnya Wimax otomatis akan menimbulkan persaingan dengan pengusung 3G

Layanan 3G merupakan layanan komunikasi bergerak yang menjanjikan peningkakan bandwith hingga 384 Kbps ketika diakses dalam keadaan bergerak (normadic) sementara untuk di kendaraan bergerak kecepatannya 128 Kbps dan sampao 2 Mbps dalam keadaan diam. Teknologi 3G berbasis GSM (WCDMA) dan CDMA (CDMA 2000). Dengan demikian keunggulan Wimax adalah dari kecepatannya dan layanan yang lebih menarik dibanding 3G. Namun, dari kemampuan mobilitynya 3G masih lebih unggul karena menggunakan node B yang tentu saja bisa mencakup yang lebih luas.

(www.netsains.com)

read more
0 komentar

WIMAX is....

WiMAX adalah singkatan dari Worldwide Interoperability for Microwave Access, merupakan teknologi akses nirkabel pita lebar (broadband wireless access atau disingkat BWA) yang memiliki kecepatan akses yang tinggi dengan jangkauan yang luas. WiMAX merupakan evolusi dari teknologi BWA sebelumnya dengan fitur-fitur yang lebih menarik. Disamping kecepatan data yang tinggi mampu diberikan, WiMAX juga merupakan teknologi dengan open standar. Dalam arti komunikasi perangkat WiMAX diantara beberapa vendor yang berbeda tetap dapat dilakukan (tidak proprietary). Dengan kecepatan data yang besar (sampai 70 MBps), WiMAX dapat diaplikasikan untuk koneksi broadband ‘last mile’, ataupun backhaul.
(sumber : www.wilkipedia.com)
read more